Cherreads

Chapter 32 - Setelah Badai: Luka dan Kebanggaan

Pertempuran melawan Pembawa Luka adalah ujian api bagi Republik Argaterra. Meskipun monster itu akhirnya bergerak menjauh, meninggalkan jejak kehancuran di belakangnya, Lembah Vena dan Jalur Perdagangan Vital tidak luput dari dampaknya. Kini, dalam keheningan pasca-pertempuran, saatnya bagi Republik untuk menilai luka mereka dan mengumpulkan kekuatan dari kemenangan pahit itu.

Di Embrio, suasana bercampur aduk antara kelegaan dan kelelahan mendalam. Pati Energi terkuras drastis selama pertempuran, dan persediaan makanan yang ada di Gudang Pusat menipis akibat penggunaan "Penghambat Kegelapan" dan "Materi Penghancur Asam" skala besar. Beberapa struktur di Benteng Denyut dan sepanjang jalur arteri mengalami kerusakan signifikan, dengan serat protein yang robek dan Perekat Ultra-Cengkeram yang terkelupas. Yang terburuk, ada beberapa Pulmolites Pejuang yang hilang, dan beberapa kapal dagang yang rusak tak bisa diperbaiki.

Kael, dengan raut wajah muram, memimpin rapat Dewan Agung. Laporan kerusakan dan kerugian dibacakan. Suasana hening dan penuh kesedihan. Namun, di balik itu, ada juga rasa bangga yang tak terbantahkan. Mereka telah menghadapi monster raksasa yang menakutkan, dan mereka selamat.

"Kita telah membayar harga yang mahal," kata Kael, suaranya berat. "Tetapi kita telah membuktikan bahwa Republik Argaterra tidak akan menyerah pada ancaman apa pun. Kita telah bertempu sebagai satu kesatuan."

Joric, sang Pembangun, dengan cepat menyusun rencana pemulihan. "Kita akan segera mulai memperbaiki kerusakan di Benteng Denyut. Dengan sumber daya yang terbatas, kita harus memprioritaskan yang paling penting: jalur keamanan untuk Patroli Perdagangan dan fasilitas penyaringan Pati Energi." Timnya segera dikerahkan untuk mulai membersihkan puing-puing dan menilai kerusakan.

Elara dan tim Ilmu Kimia Mikro juga bekerja tanpa henti. Mereka menganalisis residu yang ditinggalkan Pembawa Luka, mencoba memahami komposisi tubuhnya yang tebal dan mengapa "Penghambat Kegelapan" memiliki efek yang sangat kecil. "Kita harus menemukan cara yang lebih efektif jika ia kembali," tekad Elara. Mereka juga mulai mengembangkan teknik untuk memulihkan Pati Energi dari puing-puing yang tersisa di medan perang, sekecil apa pun itu.

Lira, yang kelelahan namun puas, menyampaikan laporan Jaringan Informasi. "Pembawa Luka telah bergerak ke jalur yang lebih dalam, menuju area yang belum kita petakan. Ia tampaknya sedang beristirahat atau mencerna. Kita harus tetap waspada, tetapi untuk saat ini, ancaman langsung telah berlalu." Ia juga memberikan penghormatan kepada para Pulmolites yang gugur, nama-nama mereka diukir dalam daftar kehormatan.

Namun, di tengah semua ini, dampak terbesar dari pertempuran itu adalah pada dinamika antar-ras.

Kardionit:

Meskipun Tor tidak secara langsung membantu, beberapa Kardionit individual yang sebelumnya skeptis mulai menunjukkan sedikit rasa hormat. Mereka melihat keberanian Pulmolites dan efektivitas taktik pengalihan Lira. Bahkan ada laporan samar dari Pembaca Impuls Neuronites bahwa ada "getaran rasa kagum" di antara beberapa Kardionit setelah mereka menyaksikan Pulmolites menahan monster yang tidak bisa mereka lawan secara efektif. Tor sendiri tetap membisu, namun ia tidak lagi memberlakukan "Pajak Arus" dengan agresivitas yang sama. Ia mungkin masih arogan, tetapi ia telah melihat kekuatan dari Republik yang bersatu.

Hepatari:

Garon dan Klan Pengolah Hepatari merasa bangga telah berkontribusi secara signifikan dalam pertempuran. Pengiriman "Materi Penghancur Asam" mereka sangat krusial. Peristiwa ini memperkuat aliansi mereka dengan Republik. "Kami telah melihat keberanian kalian," kata Garon kepada Kael melalui jalur komunikasi. "Dan kami akan selalu memastikan aliran materi untuk sekutu kami yang sejati." Ini adalah tanda bahwa Hepatari kini lebih dari sekadar netral; mereka adalah pendukung yang loyal.

Intestarii:

Bagi Intestarii, pertempuran itu adalah validasi mengerikan atas peringatan mereka. Mereka mengirim utusan ke Embrio, membawa Pati Energi yang telah mereka simpan dan menawarkan bantuan dalam memahami jejak Pembawa Luka. Gastro menyampaikan rasa hormat yang mendalam. "Kalian melakukan apa yang tidak bisa kami lakukan," katanya. "Kalian berani menghadapi monster itu. Kami akan berbagi semua pengetahuan yang kami miliki tentang 'Pembawa Luka' dan lingkungan ekstrem kami. Mungkin ada sesuatu yang bisa kalian pelajari untuk pertempuran berikutnya." Ini adalah terobosan besar dalam hubungan dengan Intestarii, membuka jalan bagi pertukaran pengetahuan yang lebih dalam di masa depan.

Neural dan para Neuronites juga memainkan peran penting. Mereka memantau "Grand Impulse" Arga sepanjang pertempuran, memberikan peringatan dini dan menganalisis pola gerakan Pembawa Luka. Mereka merasakan penderitaan Arga yang memuncak selama invasi, dan lega saat monster itu mundur. Pengalaman ini memperkuat keyakinan mereka bahwa mereka, sebagai penghuni Argaterra, memiliki peran penting dalam kesejahteraan inang mereka.

Pertempuran melawan Pembawa Luka adalah trauma kolektif, tetapi juga katalisator. Itu telah mengukir jati diri Republik Argaterra dengan darah dan keberanian. Mereka kini tahu batas kemampuan mereka, tetapi juga potensi luar biasa dari persatuan. Ini adalah babak baru bagi mereka, sebuah peradaban yang telah menghadapi kegelapan dan menemukan cahaya dalam solidaritas. Republik Argaterra telah melewati badai dan muncul lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih bersatu dari sebelumnya, siap menghadapi tantangan selanjutnya di dalam tubuh Arga yang luas.

More Chapters