Cherreads

Chapter 14 - Ilmu Kimia Mikro: Mengolah Glukosa

Serangan Makrofag yang terkoordinasi di Lembah Vena telah meninggalkan luka mendalam pada koloni Embrio. Bukan hanya kehilangan beberapa anggota dan kerusakan struktural, tetapi juga guncangan psikologis. Para Pulmolites, yang sebelumnya merasa cukup aman di balik dinding pembuluh darah, kini menyadari kerapuhan eksistensi mereka. Mereka adalah bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, dan sistem itu bisa menjadi sangat kejam. Kael, Elara, dan seluruh Dewan Mikro merasakan tekanan yang luar biasa untuk mencari solusi, untuk menemukan cara tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga melindungi diri dari ancaman yang lebih besar.

Salah satu pelajaran terpenting dari serangan itu adalah kebutuhan akan pertahanan yang lebih baik. Struktur fisik mereka, yang terbuat dari serat protein dan perekat plasma, tidak cukup untuk menahan Makrofag yang gigih, apalagi Pemburu Lendir yang gesit. Mereka membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekadar perisai pasif. Mereka butuh cara untuk memanipulasi lingkungan mereka, untuk mengubah kondisi agar menguntungkan mereka.

Inilah saatnya peran Ilmu Kimia Mikro menjadi semakin vital. Sejak awal, para Pulmolites telah secara naluriah tahu bagaimana "menyerap" glukosa untuk energi. Elara, dengan kepekaan alaminya terhadap komposisi materi, telah mencatat bagaimana beberapa jenis sekresi tubuh mereka bisa memengaruhi glukosa, mengubahnya menjadi energi atau materi perekat. Namun, pengetahuan ini masih bersifat coba-coba.

Setelah serangan, Elara mengusulkan sebuah proyek ambisius: meneliti lebih dalam proses pengolahan glukosa dan zat-zat lain. "Jika kita bisa memahami bagaimana Yang Maha Ada mengolah energi di dalam tubuh-Nya," katanya kepada Dewan, "maka kita bisa menemukan cara untuk mengolah materi kita sendiri, mungkin bahkan untuk pertahanan."

Neural, sang Neuronite, yang pengamatan tentang "Grand Impulse" terus memberinya wawasan unik, sangat mendukung ide ini. "Energi dan materi adalah satu," katanya. "Memahami transformasi adalah memahami sebagian dari Yang Maha Ada."

Dewan setuju. Sebuah kelompok penelitian, yang terdiri dari Pulmolites paling cerdas dan paling peka, dibentuk di bawah pimpinan Elara. Mereka membangun sebuah laboratorium primitif di sudut Aula Refleksi, menggunakan rongga-rongga kecil di dinding sebagai "cawan petri" dan serat protein sebagai alat pengaduk. Mereka mulai bereksperimen dengan glukosa, darah plasma, dan berbagai sekresi alami tubuh mereka.

Eksperimen pertama mereka adalah mencoba menguraikan glukosa menjadi bentuk yang lebih murni dan lebih kuat. Mereka mengamati bahwa dengan memaparkan glukosa pada suhu tubuh Arga yang konstan dan menambahkan sekresi enzim tertentu dari tubuh mereka, glukosa akan berubah. Proses ini mirip dengan fermentasi pada skala mikro. Mereka berhasil mengubah sebagian glukosa menjadi "Pati Energi"—bentuk glukosa yang lebih padat, lebih mudah disimpan, dan memberikan ledakan energi yang lebih besar. Ini adalah penemuan yang luar biasa, meningkatkan efisiensi penyimpanan makanan mereka.

Namun, tujuan utama mereka adalah pertahanan. Mereka bereksperimen dengan berbagai kombinasi sekresi dan materi untuk menciptakan zat yang dapat menghalau Makrofag. Elara mengingat laporan Lira tentang kemampuan Hepatari mengolah toksin dan menciptakan "Kulit Resisten." Ia menyadari bahwa tubuh Pulmolites sendiri juga menghasilkan berbagai sekresi.

Setelah banyak percobaan yang gagal—beberapa zat yang mereka ciptakan malah menarik Makrofag, yang lain melarutkan alat mereka—mereka menemukan kombinasi yang tepat. Dengan mencampurkan Pati Energi yang baru diolah dengan sekresi khusus dari kelenjar tertentu di tubuh Pulmolites, mereka menciptakan zat lengket yang tidak hanya bisa melekat kuat pada permukaan, tetapi juga mengeluarkan bau yang tidak disukai Makrofag. Mereka menyebutnya "Jaring Penolak".

Jaring Penolak ini, ketika disemprotkan pada serat protein dan dinding luar Rumah Utama, akan mengeras dan membentuk lapisan semi-transparan yang licin. Makrofag yang mencoba merayap di atasnya akan kesulitan menempel, dan bau yang dikeluarkan akan membuat mereka ragu untuk mendekat terlalu dekat. Meskipun tidak mematikan Makrofag, ini adalah alat pertahanan pasif yang sangat efektif, memungkinkan Pulmolites lebih banyak waktu untuk bersembunyi atau mengorganisir serangan balik jika diperlukan.

Penemuan Jaring Penolak ini adalah kemenangan besar bagi ilmu kimia mikro mereka. Ini membuktikan bahwa mereka bisa, melalui penelitian dan percobaan, memanipulasi lingkungan mereka. Kael memuji Elara dan timnya di depan seluruh koloni. "Ini bukan hanya pertahanan," kata Kael. "Ini adalah bukti kecerdasan kita. Kita tidak lagi hanya korban dari Argaterra. Kita adalah bagian dari dirinya, yang belajar untuk membentuknya."

Selain Jaring Penolak, tim penelitian Elara juga menemukan cara untuk memurnikan air plasma dari partikel-partikel asing yang tidak diinginkan, menciptakan "Air Jernih" yang lebih baik untuk konsumsi. Mereka juga mulai memahami lebih dalam tentang bagaimana glukosa berinteraksi dengan jenis sel lain, sebuah pengetahuan yang kelak akan sangat berguna dalam perdagangan dengan ras lain.

Dengan Ilmu Kimia Mikro yang baru ini, masa depan Embrio terlihat lebih cerah. Mereka tidak hanya mampu melindungi diri, tetapi juga mengoptimalkan sumber daya mereka. Ketakutan akan serangan Makrofag memang tidak hilang sepenuhnya, tetapi kini ada harapan, ada alat, ada pengetahuan. Penemuan ini juga menjadi batu loncatan bagi hubungan yang lebih mendalam dengan Hepatari, yang sudah memiliki keahlian dalam kimia biologis. Kedua ras ini kini memiliki dasar yang kuat untuk kolaborasi ilmiah yang lebih besar, membuka jalan bagi teknologi baru di masa depan Argaterra. Ilmu, di samping spiritualitas dan pemerintahan, kini menjadi pilar ketiga peradaban mereka.

More Chapters