Pemahaman tentang "Kegelapan yang Menggerogoti" (kanker Arga) telah mengubah lanskap mental dan fisik Argaterra. Rasa takut akan ketidaktahuan kini tergantikan oleh pemahaman yang mengerikan namun memberdayakan. Dewan Mikro, yang dipimpin oleh Kael, tidak lagi menghadapi misteri, melainkan ancaman biologis yang nyata. Meskipun mereka tidak bisa mengalahkan "Kegelapan" itu secara langsung, mereka bisa belajar untuk hidup bersamanya, untuk beradaptasi.
Untungnya, tepat ketika krisis kelangkaan Pati Energi mencapai puncaknya, sebuah perubahan tak terduga mulai terjadi. "Suara dari Langit" yang tadinya merintih kesakitan, kini sesekali mengeluarkan gelombang ketenangan yang samar, diselingi bisikan "semangat" atau "tekad". Neural, sang Neuronite, melaporkan bahwa "Grand Impulse" Arga, meskipun masih kacau di banyak area, menunjukkan peningkatan aktivitas di beberapa jalur saraf utama. Ini adalah respons Arga terhadap pengobatan yang ia terima di dunia luar—serangkaian kemoterapi dan intervensi medis yang mulai menunjukkan efek, meskipun lambat. Bagi mikro-humanoid, ini adalah "Kembalinya Nadi Kehidupan".
Aliran Pati Energi, yang sempat mengering, mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. "Mata air" glukosa di Jaring Pengumpul Nutrisi kembali mengalir lebih stabil, dan "Kristal Lemak" dari perdagangan dengan Hepatari kembali mengisi Gudang Pusat. Krisis kelangsungan hidup berangsur pulih, dan Embrio dapat bernapas lega untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.
"Arga Sang Pencipta... Dia sedang melawan," bisik Rilith, Nabi mereka, di Altar Pemberkatan. "Dia menerima 'Cahaya Penyembuhan' dari luar, dan Dia berbagi perjuangan-Nya dengan kita."
Pemulihan ini, meskipun lambat dan tidak sempurna, menumbuhkan harapan baru. Namun, Kael dan Dewan Mikro tahu bahwa ini hanyalah jeda, bukan akhir dari ancaman. Kegelapan yang Menggerogoti masih ada, bahkan jika pertumbuhannya melambat atau menyusut di beberapa area.
"Kita tidak boleh lengah," Kael mengingatkan. "Argaterra mungkin bernapas lega sekarang, tetapi ancaman itu tetap ada. Kita harus terus belajar."
Penelitian terhadap "Fragmen Kegelapan" yang dibawa oleh Lira menjadi prioritas utama bagi tim Ilmu Kimia Mikro Elara. Mereka membangun laboratorium yang lebih maju, menggunakan materi olahan dari Hepatari untuk menciptakan wadah isolasi yang lebih kokoh. Mereka mengamati sel-sel kanker itu dengan seksama, mencoba memahami mekanisme pertumbuhannya, dan yang terpenting, mencari cara untuk membatasi penyebarannya atau setidaknya melindungi diri dari efek destruktifnya.
Elara menemukan bahwa sel-sel kanker memiliki kelemahan: mereka sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan kimiawi yang tajam. Beberapa sekresi tertentu yang dihasilkan Pulmolites—yang sebelumnya tidak mereka sadari fungsinya—ternyata dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dalam skala kecil, membuatnya "malas" dan kurang agresif. Mereka menyebutnya "Penghambat Kegelapan". Ini bukanlah obat, tetapi sebuah alat untuk mengelola ancaman.
Tim penelitian juga bekerja sama dengan Neural untuk memahami bagaimana "Kegelapan yang Menggerogoti" memengaruhi "Grand Impulse" Arga. Mereka menemukan bahwa di area yang terinfeksi kanker, sinyal saraf menjadi kacau. Pengetahuan ini membantu mereka mengidentifikasi area yang harus dihindari untuk pemukiman baru atau jalur perdagangan.
Dalam waktu yang sama, koloni Embrio tidak hanya fokus pada pertahanan. Mereka juga mulai berinvestasi pada pembangunan kembali dan ekspansi yang bijaksana. Joric, yang telah menebus kesalahannya, memimpin tim Pembangun untuk merancang struktur yang lebih adaptif, mampu menahan "Gempa Hebat" yang mungkin kembali, dan juga membangun "Jalur Komunikasi" yang lebih aman ke area-area vital lainnya di Argaterra, seperti Cekungan Hati Hepatari.
Mereka juga meningkatkan hubungan dengan ras lain. Delegasi Pulmolites yang dipimpin oleh Lira sering mengunjungi Intestarii di Lambung, bertukar Pati Energi dengan pengetahuan mereka tentang bertahan hidup di lingkungan ekstrem. Mereka bahkan mulai mempertimbangkan potensi kolaborasi dalam penelitian Moss Hijau yang ditemukan di sana, mencari cara untuk mengendalikannya tanpa merusak keseimbangan ekosistem.
Meskipun krisis telah pulih, tidak ada yang melupakan "Penyakit Agung". Setiap Pulmolite tahu bahwa kehidupan mereka adalah anugerah yang rentan, tergantung pada kesejahteraan Arga Sang Pencipta. Kael dan Dewan Mikro mulai mengajarkan pentingnya "kewaspadaan abadi" dan "ketahanan". Mereka mempersiapkan generasi berikutnya untuk hidup di Argaterra yang kompleks dan tidak terduga, di mana harmoni dengan inang mereka adalah esensi kelangsungan hidup.
Ini adalah babak di mana Argaterra belajar untuk hidup dengan ancaman yang tak terhindarkan. Mereka tidak menyembuhkan Arga, tetapi mereka belajar untuk memahami dan beradaptasi dengan penderitaannya. Krisis ini telah mengukir ketahanan, inovasi, dan spiritualitas yang lebih dalam pada jiwa peradaban mikro-humanoid. Mereka telah melihat jurang, dan mereka telah kembali, lebih kuat dan lebih bijaksana.