Ketenangan relatif di Lembah Vena, tempat koloni Embrio Pulmolites bernaung, tak bertahan lama. Meskipun Dewan Mikro telah berhasil membangun sistem nutrisi yang efisien dan mulai menjalin hubungan dengan Hepatari serta Intestarii, ancaman terbesar dari Argaterra tak pernah benar-benar hilang: Sel Darah Putih. Mereka adalah predator alami, penjelajah tak kenal lelah yang tugasnya membersihkan segala "anomali" dalam tubuh Arga. Bagi mikro-humanoid, Makrofag dan jenis sel darah putih lainnya adalah monster.
Sebelumnya, serangan Makrofag bersifat sporadis dan individual. Para Pulmolites telah belajar untuk menghindar, bersembunyi di balik serat protein, atau mengandalkan Rumah Utama sebagai perlindungan. Namun, setelah insiden "Badai Pernapasan" yang disebabkan oleh Joric dan kerusakan kecil di alveoli, serta penemuan Moss Hijau, sistem kekebalan Arga menjadi lebih "waspada". Entah karena kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek Menara Oksigen Joric, atau karena respons terhadap keberadaan Moss Hijau yang dianggap anomali, kini Makrofag muncul dalam jumlah yang tidak biasa, dan yang lebih menakutkan, mereka tampak lebih terorganisir.
Suatu siklus pernapasan Arga yang cerah, saat para Pulmolites sibuk dengan tugas harian mereka—para Pencari mengumpulkan glukosa dari Jaring Pengumpul Nutrisi, para Pembangun memperkuat dinding koloni—sebuah alarm tiba-tiba berbunyi. Bukan alarm suara, melainkan gelombang getaran panik yang menyebar melalui jaringan komunikasi plasma. "Makrofag! Banyak sekali! Mereka datang dari utara!"
Para Pengawas, yang berpatroli di perbatasan Lembah Vena, melihat pemandangan yang mengerikan. Selama ini, Makrofag biasanya terlihat sendiri atau berpasangan. Namun kini, sebuah formasi padat dari lusinan Makrofag raksasa—yang bagi mereka seukuran bukit yang bergerak—bergerak maju. Di antara mereka, ada jenis sel darah putih lain yang lebih cepat dan gesit, yang mereka sebut "Pemburu Lendir" (Neutrofil), yang melesat di depan, memeriksa setiap celah dan sudut. Ini bukan lagi patroli rutin; ini adalah invasi.
Kael segera menginstruksikan seluruh koloni untuk masuk ke Rumah Utama dan struktur-struktur yang paling kokoh. Elara mengkoordinasikan evakuasi dengan tenang, memastikan setiap individu, terutama yang muda dan lemah, menemukan tempat berlindung. Para Pembangun bergegas untuk menutup celah-celah pertahanan yang mungkin terbuka.
"Mereka melacak sesuatu!" seru Lira, yang baru saja kembali dari patroli dan melihat pergerakan Makrofag yang aneh. "Mereka lebih fokus dari biasanya!"
Neural, sang Neuronite, merasakan kegelisahan yang besar dalam "Grand Impulse" Arga. "Ada sinyal peringatan yang kuat mengalir di seluruh sistem. Yang Maha Ada sedang 'terganggu'. Makrofag ini adalah respons-Nya." Neural percaya bahwa "gangguan" Arga ini mungkin terkait dengan insiden Joric sebelumnya atau keberadaan Moss Hijau yang ditemukan.
Serangan dimulai. Makrofag raksasa itu tidak lagi hanya menghisap secara acak; mereka mencoba menembus struktur-struktur pertahanan Pulmolites dengan tekanan fisik. Tubuh mereka yang lentur dan berlendir mencoba merayap masuk melalui celah-celah kecil, sementara Pemburu Lendir yang gesit mencoba menyusup ke sudut-sudut yang lebih sempit. Dinding Rumah Utama bergetar, serat-serat protein berderak di bawah tekanan, mengancam untuk pecah. Beberapa Makrofag bahkan mengeluarkan semacam sekresi asam lemah untuk melarutkan material.
"Pertahankan posisi!" teriak Kael, mengerahkan semua Pulmolites yang mampu untuk mendorong kembali Makrofag yang mencoba menembus. Mereka menggunakan alat-alat primitif mereka—pengikis yang terbuat dari keratin yang dikeraskan, atau "pemukul" yang terbuat dari gumpalan protein padat—untuk menghantam tubuh Makrofag, berharap membuatnya mundur. Ini adalah pertempuran, bukan lagi sekadar menghindar.
Elara dengan cepat mengidentifikasi titik-titik lemah dalam pertahanan mereka dan mengarahkan Pembangun untuk memperkuatnya. Lira, dengan keahliannya bergerak cepat, melesat ke luar area pertahanan, mencari cara untuk mengalihkan perhatian Makrofag, atau setidaknya memahami strategi mereka.
Saat pertempuran berkecamuk, Neural menyaksikan dengan intens. Ia merasakan gelombang-gelombang impuls yang berbeda dari Arga—bukan hanya sinyal peringatan, tetapi juga sinyal "perbaikan". Ia menyadari bahwa Makrofag ini bertindak di bawah perintah yang lebih tinggi dari inang mereka.
"Mereka tidak akan berhenti!" teriak seorang Pulmolite yang ketakutan. "Kita akan dihancurkan!"
Tiba-tiba, Lira kembali dengan napas terengah-engah. "Ada sumber dari serangan ini! Di arah timur, ada…ada gumpalan Moss Hijau yang sangat besar! Mereka sedang melacaknya, dan kita berada di jalur mereka!"
Penemuan ini menjadi kunci. Makrofag tidak menyerang mereka tanpa alasan; mereka sedang membersihkan "infeksi" yang meluas. Koloni Moss Hijau yang dibawa Lira untuk dipelajari telah tumbuh di lokasi yang tidak terdeteksi, mungkin di jalur yang dilalui Makrofag. Atau, mungkin keberadaan Moss Hijau yang kini diketahui di Lambung telah membuat Argaterra meningkatkan sistem kekebalannya secara keseluruhan. Ini adalah dampak tak terduga dari eksplorasi mereka.
Kael segera mengambil keputusan berani. "Kita harus membuat jalur bagi mereka! Kita tidak bisa melawan seluruh sistem pertahanan Argaterra! Buka celah di sisi barat! Biarkan mereka lewat, dan mungkin mereka akan mengabaikan kita!"
Keputusan itu berisiko, karena itu berarti harus membongkar sebagian pertahanan mereka yang kokoh. Namun, situasi sudah putus asa. Para Pembangun bekerja dengan kecepatan luar biasa untuk membuka celah di dinding pertahanan, mengorbankan sebagian perlindungan mereka.
Sesuai dugaan Kael, saat celah terbuka, sebagian besar formasi Makrofag yang lebih besar dan lambat berbelok, mengikuti sinyal "infeksi" yang lebih kuat menuju Moss Hijau. Mereka melewati Embrio tanpa terlalu fokus pada struktur Pulmolites, seolah menganggap mereka "kontaminasi" minor dibandingkan ancaman Moss Hijau. Namun, beberapa Pemburu Lendir yang lebih gesit sempat menyusup, menghancurkan beberapa bangunan perifer dan melukai beberapa Pulmolites sebelum akhirnya ditarik kembali oleh gelombang Makrofag utama.
Ketika gerombolan Makrofag akhirnya berlalu, keheningan yang tegang kembali menyelimuti Lembah Vena. Embrio selamat, tetapi dengan kerugian. Beberapa Pulmolites telah "kembali ke Sumber", dan sebagian besar bangunan mereka di pinggir hancur. Ini adalah serangan berskala besar pertama yang mereka hadapi, dan mereka belajar pelajaran penting: mereka hanyalah bagian kecil dari sebuah sistem besar yang memiliki kehendaknya sendiri.
Dewan Mikro segera mengadakan pertemuan darurat. Mereka harus lebih berhati-hati dengan eksplorasi dan interaksi mereka dengan mikroflora. Ancaman dari sistem kekebalan Argaterra jauh lebih besar dari yang mereka duga. Ini juga memperkuat keyakinan Kael: mereka harus memahami Argaterra secara holistik. Untuk bertahan hidup, mereka harus beradaptasi tidak hanya dengan lingkungan fisik, tetapi juga dengan "kehendak" dari Yang Maha Ada. Pertahanan mereka harus menjadi lebih canggih, dan mereka harus belajar bagaimana hidup berdampingan dengan ancaman yang lebih besar dari diri mereka. Ini adalah pertempuran pertama mereka, dan meskipun mereka selamat, mereka tahu ini hanyalah permulaan.