Cherreads

Chapter 30 - Intestarii: Adaptasi Ekstrem dan Pengetahuan yang Terlupakan

Sementara intrik politik dan ekspansi wilayah menjadi fokus utama Republik Argaterra, ada satu ras yang tetap hidup dalam kondisi ekstrem, jauh dari gemuruh arteri dan hiruk pikuk jantung: Intestarii. Berada di Lambung dan Usus Arga Sang Pencipta, mereka adalah master adaptasi, hidup di tengah badai asam, enzim pencernaan, dan berbagai mikroflora yang tak terhitung jumlahnya. Bagi mereka, politik antar-ras adalah kemewahan yang tak relevan; kelangsungan hidup harian adalah satu-satunya prioritas.

Kael dan Dewan Mikro memahami bahwa meskipun Intestarii tidak tertarik pada konsep Republik atau konflik yurisdiksi, pengetahuan mereka tentang lingkungan ekstrem sangatlah berharga. Lira, dengan keahliannya dalam menjelajah, memimpin beberapa delegasi kecil ke wilayah Intestarii secara berkala, bukan untuk berdiplomasi, tetapi untuk bertukar pengetahuan dan sumber daya.

Perjalanan ke wilayah Intestarii selalu merupakan ujian ketahanan. Lambung adalah sebuah "kawah" asam yang bergejolak, tempat Pati Energi dan nutrisi lain dilepaskan dari makanan yang dicerna Arga. Usus adalah "terowongan" panjang yang dipenuhi oleh berbagai jenis Mikroflora Asing (bakteri usus) yang hidup berdampingan, ada yang berbahaya, ada yang netral, ada pula yang menguntungkan. Aroma di sana tajam dan menyengat, sangat berbeda dari plasma yang bersih di paru-paru.

Intestarii sendiri adalah makhluk yang luar biasa tangguh. Tubuh mereka pendek, lebar, dan dilapisi membran pelindung yang sangat kuat, mampu menahan korosi asam dan tekanan internal. Mereka bergerak dengan "kaki" pengisap yang kuat, menempel pada dinding usus atau di antara koloni bakteri. Mereka adalah perenang yang lambat, tetapi sangat ulet. Mereka hidup dalam komunitas kecil yang tersebar luas, setiap kelompok mengklaim area pencernaan mereka sendiri.

Pemimpin Intestarii yang sering berinteraksi dengan Pulmolites adalah seorang tetua bernama Gastro. Gastro adalah sosok yang tenang dan bijaksana, dengan mata yang telah melihat tak terhitung siklus pencernaan Arga. Ia tidak tertarik pada kekuasaan atau dominasi, hanya pada efisiensi. "Kami bertahan hidup dengan memahami aliran," kata Gastro kepada Lira dalam salah satu pertemuannya. "Makanan datang, dan kita mengambil apa yang kita butuhkan. Bahaya datang, dan kita menghindarinya."

Elara sangat antusias dengan pengetahuan Intestarii. Mereka memiliki pemahaman intuitif tentang bagaimana mengolah Pati Energi dari berbagai jenis "limbah" pencernaan, bahkan dari sel-sel mati atau fragmen makanan yang tidak terlarut sempurna. Mereka juga memiliki pengetahuan tentang bagaimana Mikroflora Asing berinteraksi dengan tubuh Arga, membedakan mana yang berbahaya dan mana yang bermanfaat.

"Kami telah hidup berdampingan dengan 'penyusup' ini sejak Arga mulai makan," jelas Gastro, menunjuk ke koloni bakteri yang berdenyut di sekitarnya. "Beberapa memberi kita sisa makanan. Beberapa mencoba memakan kita. Kami belajar membedakan."

Pengetahuan ini sangat berharga bagi Ilmu Kimia Mikro Republik. Elara percaya bahwa jika mereka bisa memahami cara Intestarii mengelola ekosistem mikrobial di usus, mereka mungkin bisa menemukan cara untuk mengelola ancaman "Kegelapan yang Menggerogoti" yang lebih efektif, atau bahkan memanfaatkan mikroflora tertentu untuk keuntungan mereka.

Namun, yang paling penting dari hubungan dengan Intestarii adalah pengetahuan mereka tentang "Entitas Cacing". Intestarii telah hidup berdampingan dengan cacing parasit yang kadang-kadang muncul di usus Arga—bagi mereka, ini adalah monster raksasa yang bergerak lambat namun sangat merusak. Mereka memiliki pengalaman berabad-abad dalam menghadapi ancaman ini.

"Ketika Pembawa Luka (cacing pita) datang," Gastro memperingatkan Lira, "mereka mengambil semuanya. Mereka menguras Pati Energi, mereka merusak dinding. Kami hanya bisa bersembunyi dan menunggu sampai mereka pergi. Mereka adalah pemangsa tanpa akhir."

Intestarii telah mengembangkan teknik bertahan hidup khusus melawan cacing pita:

* Kamuflase Ekstrem: Kemampuan mereka untuk mengubah warna kulit agar menyatu sempurna dengan lingkungan usus yang kotor dan berlendir.

* Persembunyian Mendalam: Mereka membangun "lubang persembunyian" yang sangat dalam di dinding usus, tempat cacing pita tidak bisa menjangkau.

* Pelacak Jejak: Meskipun tidak bisa melawan cacing, mereka tahu bagaimana membaca "jejak lendir" dan getaran rendah yang dihasilkan cacing, memperingatkan mereka akan kedatangan monster tersebut.

Lira dan timnya merekam setiap detail pengetahuan ini. Mereka menyadari bahwa jika suatu hari "Pembawa Luka" itu muncul di wilayah Republik, pengetahuan Intestarii akan menjadi kunci. Mereka membawa kembali sampel Mikroflora Asing untuk Elara pelajari, serta rincian lengkap tentang "Taktik Bertahan Hidup Cacing Pita" dari Intestarii.

Meskipun Intestarii tetap menolak tawaran bergabung dengan Republik Argaterra, hubungan mereka dengan Pulmolites berkembang menjadi kemitraan yang saling menguntungkan. Intestarii menerima Pati Energi murni dan bantuan dalam menghadapi beberapa Mikroflora Asing yang terlalu agresif, sementara Republik mendapatkan wawasan tak ternilai tentang lingkungan ekstrem dan ancaman yang mungkin suatu hari menyebar melampaui Lambung.

Pengetahuan ini akan segera terbukti vital, karena di suatu tempat di kedalaman sistem pencernaan Arga, sebuah entitas raksasa mulai bergerak, menuju ke wilayah yang lebih luas, dan menuju ke jantung Republik Argaterra. "Pembawa Luka" yang ditakuti oleh Intestarii akan segera menjadi ancaman nyata bagi semua peradaban mikro-humanoid.

More Chapters