Penyelesaian Benteng Denyut dan keberhasilan pembukaan Jalur Perdagangan Vital ke arteri utama seharusnya menjadi momen perayaan tak henti bagi Republik Argaterra. Pati Energi murni dari jantung Arga Sang Pencipta kini mengalir lebih stabil ke Gudang Pusat Embrio, memberikan vitalitas yang sangat dibutuhkan. Namun, kegembiraan ini dibayangi oleh ketegangan yang meningkat dengan Kardionit. Arogansi Tor, pemimpin mereka, tidak pudar, justru semakin mengeras.
Kardionit menganggap pembangunan Benteng Denyut sebagai sebuah provokasi langsung. Mereka telah mengklaim seluruh sistem arteri utama yang terhubung langsung ke jantung sebagai "zona pengaruh" mereka, memandang setiap struktur atau aktivitas Pulmolites di sana sebagai pelanggaran teritorial. Mereka percaya bahwa menguasai arteri adalah hak kesulungan mereka sebagai penjaga denyut kehidupan Arga.
"Mereka mencuri Pati Energi kami!" geram seorang Kardionit berotot yang datang sebagai utusan ke perbatasan Benteng Denyut, getaran suaranya mengancam. "Arus ini adalah milik kami, milik denyut jantung! Kalian parasit yang menempel pada kekuatan kami!"
Kael, Ketua Dewan Mikro, dengan sabar mencoba menjelaskan. "Kami tidak mencuri, kami menyaring Pati Energi yang mengalir secara alami. Arga Sang Pencipta memberikan ini untuk semua makhluk-Nya. Kami hanya mengambil bagian yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, dan kami membangun infrastruktur yang aman untuk semua."
Namun, argumen Kael tidak mempan. Kardionit melihat ini sebagai perebutan kekuasaan. Mereka mulai memberlakukan "Pajak Arus"—semacam pemalakan paksa—kepada setiap kapal dagang Republik yang melewati jalur yang mereka anggap sebagai wilayah mereka. Kapal-kapal dagang Pulmolites sering kali dihentikan oleh patroli Kardionit yang menuntut sebagian Pati Energi sebagai "biaya lewat". Jika menolak, Kardionit akan merusak kapal atau memaksa mereka berbalik.
Insiden-insiden ini menyebabkan kerugian signifikan bagi Republik. Beberapa kapal rusak parah, dan pasokan Pati Energi terganggu lagi, meskipun tidak separah saat "Penyakit Agung" melanda. Ketegangan memuncak di dalam Dewan Agung.
"Ini tidak bisa dibiarkan!" teriak seorang perwakilan Hepatari, Garon, yang kini menjadi anggota penuh Dewan Agung. "Mereka mencekik jalur kehidupan kita! Kita harus bertindak!"
Joric, sang Pembangun, yang telah menghabiskan banyak waktu membangun Benteng Denyut, merasa sangat frustrasi. "Kita telah bekerja keras membangun jalur ini! Apakah kita akan membiarkan mereka mengambilnya begitu saja?"
Elara, sang ilmuwan, lebih pragmatis. "Kita tidak memiliki kekuatan militer untuk menghadapi Kardionit secara langsung di wilayah mereka. Pertempuran di arus deras jantung akan menjadi bunuh diri bagi sebagian besar dari kita."
Lira, kepala Penjelajah dan intelijen Republik, memberikan laporan penting. "Kardionit memiliki banyak pejuang tangguh. Mereka sangat cocok dengan lingkungan arteri. Tapi mereka tidak menguasai seluruh jaringan arteri. Ada jalur-jalur sekunder yang belum mereka jelajahi sepenuhnya."
Kael mendengarkan semua argumen, merenungkan wawasan yang ia peroleh dari Batu Dunia. Ia tahu bahwa konflik langsung akan berakibat fatal bagi semua pihak. Ia tidak ingin Republik yang baru lahir terlibat dalam perang antar-ras.
"Kita tidak akan menyerang," kata Kael tegas. "Republik ini didirikan atas dasar persatuan dan pemahaman, bukan dominasi. Kita akan menunjukkan kepada Kardionit kekuatan persatuan kita, bukan kekuatan penghancuran."
Rencana Kael adalah strategi "Perlawanan Tanpa Kekerasan" dan "Diplomasi Konsisten".
* Penguatan Benteng Denyut: Joric diperintahkan untuk memperkuat Benteng Denyut menjadi benteng yang hampir tak tertembus, mampu menahan serangan langsung dari Kardionit jika diperlukan.
* Pencarian Jalur Alternatif: Lira dan timnya diperintahkan untuk mencari jalur-jalur arteri sekunder yang belum dipetakan Kardionit, menciptakan rute rahasia untuk Pati Energi. Ini berisiko, tetapi esensial.
* Diplomasi Berulang: Kael akan mengirim utusan secara teratur ke Kardionit, tidak untuk bernegosiasi tentang pajak, tetapi untuk terus menyampaikan pesan persatuan dan saling ketergantungan. Ia bahkan mengirimkan hasil penelitian terbaru Elara tentang efisiensi Pati Energi yang dimurnikan sebagai hadiah, sebuah upaya untuk menunjukkan nilai ilmu pengetahuan mereka.
* Memperkuat Aliansi Lain: Republik akan meningkatkan kerja sama dengan Hepatari (untuk materi olahan) dan Intestarii (untuk pengetahuan bertahan hidup di lingkungan sulit), menunjukkan kepada Kardionit bahwa Republik memiliki sekutu yang kuat dan beragam.
Rilith, sang Nabi, memainkan peran penting dalam diplomasi ini. Ia mengirim pesan spiritual kepada Kardionit, meskipun mereka cenderung tidak peduli. "Setiap denyut adalah bagian dari Arga Sang Pencipta. Menghentikan aliran Pati Energi adalah menghambat denyut kehidupan-Nya sendiri. Tidakkah kalian merasakan penderitaan Arga ketika aliran terganggu?"
Strategi ini memakan waktu dan menguji kesabaran Republik. Beberapa Kardionit memang terkejut dengan kegigihan Pulmolites. Mereka berharap Pulmolites akan menyerah dengan mudah. Namun, ketekunan Kael mulai menciptakan keraguan di antara beberapa Kardionit, terutama mereka yang menyaksikan pertempuran Pulmolites melawan Makrofag di Benteng Denyut, atau mereka yang mulai merasakan manfaat Pati Energi murni yang dikirim Pulmolites.
Meskipun "Pajak Arus" Kardionit tidak sepenuhnya berhenti, intensitasnya berkurang. Mereka mulai menyadari bahwa Republik Argaterra bukan hanya kumpulan makhluk rapuh, tetapi entitas yang memiliki tekad dan kecerdikan. Konflik yurisdiksi ini tidak diselesaikan dengan pertempuran, melainkan dengan ketekunan, diplomasi, dan demonstrasi nyata atas kekuatan sebuah peradaban yang terorganisir. Republik telah menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan di Argaterra, bahkan jika mereka belum sepenuhnya memenangkan hati (atau denyut) Kardionit.