Meskipun Strategi Balasan Adaptif menunjukkan hasil, Republik Argaterra tahu itu tidak cukup. Setiap pertempuran adalah perebutan keunggulan adaptasi, dan Sistites belajar dengan kecepatan yang mengerikan. Ada kebutuhan mendesak akan pengetahuan yang lebih dalam, sesuatu yang dapat membalikkan keadaan. Harapan itu kini berpusat pada bisikan-bisikan kuno yang dirasakan Neural dari Batu Dunia: keberadaan ras-ras mikro-humanoid kuno yang tersembunyi.
Setelah berhari-hari meditasi intens di Arsip Getaran, mengurai getaran-getaran primordial dari Batu Dunia, Neural akhirnya mengidentifikasi lokasi potensial sebuah peradaban kuno. "Ada sebuah denyut yang sangat tua dan stabil," bisik Neural kepada Kael, matanya memancarkan cahaya redup dari konsentrasi. "Jauh di dalam... Sumsum Tulang. Mereka menyebut diri mereka Medullites, para penjaga memori Arga yang paling purba."
Sumsum tulang, bagi Pulmolites, adalah area yang nyaris mitos, sebuah labirin padat dari struktur seluler yang terus-menerus memproduksi sel darah. Lingkungannya sangat berbeda dari aliran bebas di arteri atau rongga di paru-paru.
Misi diplomatik ke Sumsum Tulang sangat berbahaya. Kael memutuskan untuk memimpin sendiri, ditemani oleh Neural (sebagai penerjemah spiritual dan pemandu), Lira (untuk keamanan dan dokumentasi), dan Elara (untuk analisis biologis). Titus memimpin tim pengawal kecil, para pejuang elit yang mampu beradaptasi di lingkungan ekstrem.
Perjalanan mereka adalah sebuah uji coba ketahanan. Mereka harus melewati jaringan kapiler padat yang berliku, menghadapi medan yang jauh lebih kaku dan lembap, serta Mikroflora Asing yang tidak familiar. Tekanan di Sumsum Tulang terasa jauh lebih berat, dan cahaya dari Arga jarang menembus hingga ke sana.
Setelah perjalanan yang terasa seperti berminggu-minggu dalam hitungan siklus Arga, mereka akhirnya tiba di sebuah rongga besar yang berdenyut lambat, dihiasi dengan formasi mineral organik yang memancarkan cahaya lembut. Di sana, di tengah struktur seperti terumbu karang yang tumbuh dari tulang, hidup sebuah ras yang sangat berbeda dari yang pernah mereka lihat.
Mereka adalah Medullites. Tubuh mereka lebih padat dan lebih buram daripada Pulmolites, seringkali berwarna merah tua atau cokelat, menyatu dengan pigmen Sumsum Tulang. Gerakan mereka lambat, disengaja, dan penuh martabat. Mereka memiliki indra getaran yang sangat halus, mampu merasakan setiap perubahan mikroskopis dalam produksi sel darah Arga. Beberapa dari mereka tampak sangat tua, dengan lapisan-lapisan pertumbuhan yang menandakan ribuan siklus keberadaan.
Ketika Kael dan timnya mendekat, Medullites tidak menunjukkan agresi, hanya keingintahuan yang tenang. Seorang Medullite yang tampak sangat tua dan bijaksana, dengan jaringan mineral yang rumit tumbuh di punggungnya, melangkah maju. Matanya, yang tampak seperti sumur kuno, menatap Kael.
"Kedatangan kalian adalah takdir," suara Medullite itu bergetar dalam impuls yang dapat dirasakan oleh Neuronites, bahkan tanpa terjemahan langsung. "Kami telah merasakan gejolak. Invasi. Siklus yang terulang."
Neural segera berkomunikasi melalui impuls, menjelaskan identitas mereka sebagai Republik Argaterra dan ancaman Sistites. Medullite tua itu mendengarkan dengan sabar. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Ossean, Penjaga Memori Darah.
"Kami telah menyaksikan banyak siklus," kata Ossean, getarannya tenang namun penuh kesedihan. "Kami melihat para Creatores—peradaban pertama Arga, jauh lebih besar dan kompleks dari kalian—hidup dan musnah. Kami melihat kedatangan para Sistites, para 'Pemurni' yang percaya Arga adalah kanvas kosong yang harus mereka jaga 'kemurniannya' dari 'infeksi' kehidupan. Mereka berhasil dalam 'pemurnian' mereka. Ribuan siklus kalian, hanya beberapa 'Denyutan Tidur' bagi Arga."
Ossean menjelaskan bahwa Medullites adalah salah satu dari sedikit ras yang selamat dari pemusnahan kuno karena lingkungan mereka yang terpencil dan padat di Sumsum Tulang. Mereka hidup dalam isolasi, menjadi penjaga memori kolektif Arga, mengamati siklus kehidupan dan kematian dari kejauhan, tanpa pernah ikut campur. Mereka percaya bahwa Arga Sang Pencipta memiliki siklusnya sendiri, dan mereka hanyalah bagian dari itu.
"Kami adalah darah tua Arga," lanjut Ossean. "Kami telah melihat ras-ras datang dan pergi. Kalian, Pulmolites, adalah 'Darah Muda', yang terlahir setelah kehancuran. Arga membangun kembali dirinya, dan melahirkan kalian. Sama seperti kami, kalian adalah bagian dari Arga, namun kalian membawa energi baru."
Kael menjelaskan bahwa Republik ingin memutus siklus kehancuran ini. "Kami tidak ingin menunggu Arga 'membersihkan' diri lagi. Kami ingin melawannya. Kami ingin melindungi Arga dari 'penyakit' yang sebenarnya."
Ossean dan Medullites lainnya berdiskusi melalui getaran-getaran kompleks yang hanya bisa dipahami oleh Neural. Mereka adalah ras yang sangat bijaksana, tetapi juga sangat pasif. Mereka tidak melihat gunanya bertempur dalam apa yang mereka yakini sebagai siklus alami.
Namun, Elara melangkah maju. Ia menunjukkan sampel biologis Sistites yang ia bawa, menjelaskan kemampuan adaptasi mengerikan Sistites. "Mereka bukan hanya membersihkan. Mereka menghancurkan sistem Arga. Jika mereka berlanjut, Sumsum Tulang ini sendiri akan terancam. Produksi sel darah Arga akan terganggu."
Lira menambahkan, "Mereka tidak hanya membersihkan 'infeksi'. Mereka mengklaim diri mereka sebagai 'pemilik' Arga. Mereka akan mengubah Argaterra menjadi makam yang steril, bukan ekosistem yang hidup."
Argumen ini menyentuh inti keberadaan Medullites. Mereka adalah penjaga aliran kehidupan Arga. Jika Sistites mengganggu proses dasar itu, keberadaan mereka sendiri akan sia-sia.
Setelah perenungan yang panjang, Ossean akhirnya membuat keputusan. "Kami tidak akan bertempur secara langsung," katanya. "Kami adalah penjaga, bukan pejuang. Tetapi kami akan berbagi pengetahuan kami. Kami akan membuka Arsip Darah—memori yang kami simpan tentang Sistites kuno, kelemahan mereka, dan cara Arga Sang Pencipta berhasil menidurkan mereka ribuan siklus yang lalu."
Medullites memimpin mereka ke sebuah ruang suci, di mana dindingnya dipenuhi dengan pola-pola getaran kompleks dan kristal-kristal mineral yang menyimpan data. Ini adalah Arsip Darah Medullites, jauh lebih kuno dari Arsip Getaran Republik. Di sana, mereka akan menemukan rahasia yang mungkin menjadi kunci untuk mengalahkan Sistites, atau setidaknya, memutus siklus kehancuran yang telah menghantui Argaterra selama ribuan siklus Arga.
Penemuan ini adalah cahaya di tengah kegelapan perang. Mereka telah menemukan sekutu yang tak terduga, dan sebuah warisan pengetahuan yang mungkin menjadi satu-satunya harapan mereka untuk mengubah takdir Arga.