Kekalahan di persimpangan arteri adalah tamparan pahit, namun juga alarm keras yang membangunkan Republik Argaterra. Tidak ada waktu untuk berduka. Jika Sistites bisa beradaptasi secepat itu, maka mereka pun harus mampu berinovasi lebih cepat lagi. Kael segera memanggil pertemuan darurat Dewan Mikro, yang kini diperluas dengan kehadiran perwakilan dari Kardionit, Hepatari, dan Limfonit, serta Neural dan para ahli dari Arsip Getaran.
"Kita meremehkan musuh kita," Kael menyatakan, suaranya tenang namun penuh tekad. "Mereka berevolusi. Kita harus merespons tidak hanya dengan kekuatan, tetapi dengan kecerdasan."
Elara, dengan wajah serius, mempresentasikan hasil analisis terbarunya tentang Sistites. "Mereka memiliki kemampuan 'reorganisasi seluler cepat'. Ketika mereka terpapar stimulus baru—misalnya, pertahanan fisik atau serangan energi—mereka dapat memodifikasi struktur tubuh mereka dalam hitungan siklus. Ini menjelaskan resistansi yang kita lihat." Ia juga menemukan bahwa konektivitas impuls di antara individu Sistites sangat tinggi, hampir seperti sebuah organisme tunggal raksasa.
"Jika mereka adalah organisme tunggal yang memiliki kecerdasan kolektif," kata Lira, mengetuk peta proyeksi yang menunjukkan garis depan yang bergeser, "maka kita harus menyerang jantung mereka, bukan hanya tangan dan kaki."
Dari diskusi intensif itu, lahirlah Strategi Balasan Adaptif yang baru, sebuah pendekatan multi-cabang yang dirancang untuk mengganggu siklus adaptasi Sistites dan mencari titik kelemahan inti mereka:
* Gangguan Konektivitas Impuls (Operasi Neuronite):
* Fokus: Memutus atau mengacaukan komunikasi antar-Sistites untuk mengganggu adaptasi cepat mereka.
* Taktik: Neural dan Neuronites mengembangkan metode baru untuk memancarkan "gelombang kebingungan" atau "frekuensi disonansi". Ini bukan serangan fisik, melainkan gelombang impuls yang dirancang untuk mengganggu jaringan saraf Sistites, membuat mereka kesulitan berkoordinasi atau bahkan memicu disorientasi sementara. Misi ini sangat berbahaya, membutuhkan Neuronites untuk mendekati garis depan dan memancarkan gelombang yang sangat terarah.
* Peran: Neuronites akan bertindak sebagai "agen pengganggu" di medan perang, bekerja sama dengan unit tempur untuk menciptakan kekacauan di antara barisan Sistites, memberi waktu bagi Pulmolites untuk menyerang.
* Perangkap Lingkungan dan Perubahan Medan Perang (Inovasi Joric & Elara):
* Fokus: Memanipulasi lingkungan Arga di sekitar medan perang untuk menciptakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi Sistites, sekaligus menghambat kemampuan mereka untuk beradaptasi.
* Taktik: Joric dan tim Pembangun, bekerja sama dengan Elara dan pengetahuan dari Hepatari (tentang reaksi kimia) dan Intestarii (tentang Mikroflora Asing), mulai merancang "perangkap bio-kimia". Ini melibatkan pelepasan senyawa tertentu yang tidak berbahaya bagi Pulmolites tetapi dapat memperlambat regenerasi Sistites, atau bahkan memicu reaksi yang mengubah kekentalan Pati Energi di area tertentu, menjebak atau memperlambat gerakan Sistites. Mereka juga mulai membangun "struktur adaptif" yang dapat mengubah bentuk atau memancarkan frekuensi pertahanan secara acak, membuat Sistites kesulitan untuk mengadaptasi pertahanan terhadapnya.
* Peran: Memaksa Sistites untuk terus-menerus mengadaptasi diri terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah, menguras energi reorganisasi seluler mereka.
* Serangan Presisi dan Penargetan Inti (Strategi Lira & Titus):
* Fokus: Menargetkan unit-unit Sistites yang lebih besar atau "pemimpin" yang tampaknya menjadi pusat koordinasi mereka, daripada hanya melawan gelombang individu.
* Taktik: Lira melatih unit-unit Pulmolites Pejuang yang paling elit, dipimpin oleh Titus, dalam "serangan kilat" dan "penyusupan". Mereka akan menggunakan informasi real-time dari Neuronites untuk mengidentifikasi dan menyerang target prioritas yang telah diisolasi oleh gangguan impuls atau jebakan lingkungan. Ini membutuhkan kecepatan dan presisi yang ekstrem.
* Peran: Memotong kepala jaringan Sistites, mengacaukan perintah, dan memperlambat kemampuan adaptasi kolektif mereka.
* Memanfaatkan Kebencian Arga (Wawasan Neural yang Lebih Dalam):
* Fokus: Mendorong Arga Sang Pencipta untuk secara tidak sadar membantu dalam perang, memanfaatkan respon imunologisnya.
* Wawasan: Neural semakin yakin bahwa Arga sendiri merasakan "infeksi" Sistites. Ia berHipotesis bahwa jika mereka bisa memicu respons imun yang lebih kuat dari Arga di area tertentu, itu bisa menjadi sekutu yang kuat. Ini adalah ide yang sangat berbahaya karena intervensi Arga bisa bersifat destruktif.
* Taktik Awal (Risiko Tinggi): Neural mengusulkan upaya untuk menstimulasi titik-titik tertentu di jaringan saraf Arga (dengan hati-hati dan dalam skala kecil) untuk memicu respons imun yang terarah, menarik Makrofag dan sel imun lainnya ke medan perang.
Kardionit, yang awalnya enggan, terkesan dengan tingkat kecerdasan dan adaptasi Republik. Tor, dalam sebuah pertemuan, menyatakan, "Kalian kecil, Pulmolites, tapi otak kalian... berdenyut kuat. Kami akan mengamankan arteri utama dan mencegah mereka mencapai jantung. Tapi taktik kotor seperti ini... itu urusan kalian." Meskipun ia tidak secara aktif berpartisipasi dalam "taktik kotor" itu, ia tidak menghalangi mereka.
Limfonit lebih tertarik dengan ide mengganggu Sistites. Mereka melihatnya sebagai metode "pembersihan" yang tidak konvensional. Mereka setuju untuk meningkatkan patroli di jaringan limfatik dan akan menargetkan Sistites yang mencoba bersembunyi di sana, membersihkan mereka jika terkena "gelombang kebingungan" Neuronites.
Hepatari terus memasok sumber daya, memercayai Elara untuk mengembangkan senjata bio-kimia yang efektif.
Gelombang serangan Sistites berikutnya datang, dan medan perang adalah sebuah kekacauan yang terkoordinasi. Neuronites memancarkan gelombang disonansi, membuat beberapa unit Sistites bergerak tidak menentu. Joric dan timnya mengaktifkan jebakan bio-kimia, memperlambat unit lain. Dan Titus memimpin serangan presisi, mencoba menargetkan entitas Sistites yang lebih besar.
Hasilnya bukanlah kemenangan telak, tetapi sebuah perubahan. Republik Argaterra tidak lagi hanya bertahan; mereka melawan dengan cerdik. Pertempuran menjadi lebih seimbang, dengan kerugian di kedua belah pihak. Ini adalah awal dari sebuah perang yang tidak akan dimenangkan dengan kekuatan semata, melainkan dengan kecerdasan yang beradaptasi lebih cepat, dan pemahaman yang lebih dalam tentang musuh dan inang mereka.