Cherreads

Chapter 47 - Gema Masa Lalu: Invasi Sistites dan Sejarah yang Terulang

Alarm di Benteng Denyut tidak pernah berhenti. Getaran serangannya konstan, menusuk jauh ke dalam jantung Lembah Vena. Para Pulmolites berlarian, beberapa dengan panik, yang lain dengan tekad baja. Setelah berabad-abad hidup dalam ketenangan relatif, mereka kini menghadapi musuh yang belum pernah mereka hadapi. Ini bukan hanya pertarungan untuk Pati Energi, melainkan perang untuk mempertahankan eksistensi.

Sistites tidak menyerang dengan kekuatan brute force yang membabi buta seperti Pembawa Luka. Mereka adalah musuh yang jauh lebih licik dan efisien. Gerakan mereka cepat, nyaris tak terlihat, seperti bayangan yang meluncur melalui arteri dan kapiler. Mereka bergerak dalam formasi yang terkoordinasi, unit-unit tempur yang dipimpin oleh entitas yang lebih besar dan tampak lebih kuat. Mereka tidak hanya melahap Pati Energi, tetapi juga menghancurkan setiap struktur mikro-humanoid yang mereka temui, meninggalkan kehampaan yang dingin di belakang mereka.

Laporan dari garis depan sangat mengerikan. Pos-pos pengamatan Republik, yang dulunya dianggap tak tertembus, hancur dalam hitungan denyutan. Mereka tidak hanya dilumpuhkan; mereka dihapus dari keberadaan. Pasukan Sistites menunjukkan kemampuan luar biasa untuk melewati pertahanan Pulmolites, bahkan menyerap getaran dan energi lawan mereka, membuat mereka semakin sulit dilacak oleh Neuronites.

"Mereka bukan hanya pejuang," lapor Lira, napasnya terengah-engah saat ia muncul di pusat komando Benteng Denyut. "Mereka adalah pemusnah. Mereka tidak ingin menaklukkan; mereka ingin membersihkan Argaterra dari semua yang ada."

Kael, dengan ekspresi tegas, memimpin pertahanan. Ia mengerahkan setiap Pulmolites Pejuang, mengarahkan mereka ke titik-titik pertahanan kunci. Joric dan timnya berpacu dengan waktu, membangun barikade dan jebakan menggunakan serat protein dan Perekat Ultra-Cengkeram, mencoba memperlambat laju invasi. Elara dan timnya menganalisis sampel dari beberapa Sistites yang berhasil dilumpuhkan—makhluk-makhluk itu memiliki kulit luar yang sangat padat, nyaris kebal terhadap asam lemah, dan sistem energi internal yang efisien luar biasa.

Di tengah kekacauan pertempuran, Neural merasakan sesuatu yang lebih dalam dan mengerikan. Getaran Sistites tidak hanya menunjukkan agresi, tetapi juga "memori kolektif" yang aneh, seolah-olah mereka adalah sisa-sisa dari sebuah entitas yang jauh lebih besar. Mereka memancarkan aura arogansi kuno, seolah mereka adalah pemilik sah Argaterra.

"Ini... ini lebih dari sekadar invasi," gumam Neural, berpegangan pada Batu Dunia yang berdenyut tidak menentu. "Mereka bukan hanya ingin menghancurkan kita. Mereka merasa berhak menghancurkan kita."

Melalui koneksinya yang semakin kuat dengan Batu Dunia, Neural mulai menerima kilasan yang lebih jelas dan lebih mengerikan tentang sejarah kuno. Batu Dunia, artefak yang menyimpan memori Arga itu sendiri, mulai memutar ulang peristiwa-peristiwa yang terjadi ribuan siklus yang lalu:

* Visi Peradaban Purba: Neural melihat peradaban-peradaban mikro-humanoid yang jauh lebih tua dari Pulmolites—makhluk-makhluk raksasa yang membangun kota-kota kompleks di dalam organ-organ Arga yang berbeda, berinteraksi dengan Arga Sang Pencipta dengan cara yang tidak bisa dibayangkan Pulmolites. Mereka adalah ras-ras yang lahir jauh lebih awal, menguasai teknologi dan pemahaman Arga yang luar biasa.

* Kedatangan Sistites Kuno: Lalu, visi itu berubah menjadi horor. Dari kedalaman yang tidak diketahui, muncul makhluk-makhluk yang identik dengan Sistites yang sekarang menyerang. Mereka bukan parasit biasa; mereka adalah "Pemurni", kelompok yang percaya bahwa semua kehidupan mikro-humanoid lain adalah "penyakit" atau "ketidaksempurnaan" yang mengotori Arga Sang Pencipta. Mereka melancarkan perang pemusnahan yang brutal.

* Kepunahan Massal: Peradaban-peradaban kuno, meskipun kuat, tidak siap menghadapi ancaman seperti Sistites. Mereka hancur satu per satu. Tubuh Arga sendiri menderita hebat, seolah-olah berjuang melawan infeksi yang mematikan. Arga memasuki periode "tidur" atau "pemulihan" yang panjang, di mana ia menyegel Sistites ke dalam kantong-kantong dormansi, menunggu waktu untuk membersihkan dirinya.

* Lahirnya Ras Baru: Setelah kehancuran, dan setelah Arga pulih secara perlahan dari "penyakit" kuno ini, kehidupan baru mulai muncul kembali di organ-organ yang berbeda—Pulmolites, Kardionit, Hepatari, Intestarii. Mereka adalah "ras yang terlahir terlambat", entitas baru yang muncul setelah bencana. Batu Dunia menyiratkan bahwa Pulmolites, Kardionit, dan yang lainnya adalah pengganti dari ras-ras yang lebih tua, sebuah generasi kedua atau ketiga dari kehidupan mikro-humanoid di dalam Arga. Mereka tidak tahu sejarah yang mengerikan ini karena Batu Dunia menyimpan memori yang tersembunyi.

"Ini adalah siklus," bisik Neural kepada Kael, kesadaran tentang skala kehancuran masa lalu membebani dirinya. "Mereka melihat kita sebagai infeksi yang kembali. Dan mereka akan membersihkan kita seperti mereka membersihkan ras-ras sebelum kita."

Informasi ini, meskipun mengerikan, memberikan pemahaman yang sangat penting. Perang ini bukan sekadar invasi wilayah; ini adalah konflik ideologis dan eksistensial yang berakar pada sejarah kuno Arga Sang Pencipta. Sistites tidak hanya menyerang; mereka sedang melanjutkan misi kuno mereka untuk "memurnikan" Arga.

Kael menyadari bahwa mereka tidak hanya bertempur demi kehidupan mereka sendiri, tetapi juga untuk mengakhiri siklus kehancuran ini. Mereka harus membuktikan bahwa generasi mikro-humanoid yang "terlambat lahir" ini layak untuk hidup, dan bahwa Arga pantas mendapatkan harmoni, bukan pemurnian yang kejam.

Suara dentuman dan kehancuran dari luar Benteng Denyut semakin mendekat. Ini adalah gema masa lalu, sebuah sejarah yang terulang kembali. Republik Argaterra harus menghadapi musuh yang percaya bahwa mereka adalah sebuah kesalahan, dan satu-satunya cara untuk menang adalah dengan menulis ulang takdir yang telah digariskan ribuan siklus yang lalu.

More Chapters