Cherreads

Chapter 52 - Gelombang Migrasi: Kepunahan dan Kelangsungan Hidup

Dengan terungkapnya kelemahan Sistites dari Arsip Darah, sebuah harapan kecil menyala di tengah kegelapan perang. Namun, harapan itu segera ditelan oleh kenyataan brutal di medan perang. Sistites bukanlah musuh yang akan runtuh hanya karena kelemahan mereka diketahui. Jumlah mereka yang tak terbatas dan kemampuan adaptasi yang mengerikan berarti perang ini adalah sebuah perang gesekan yang menguras Pati Energi, materi, dan yang terpenting, semangat.

Serangan Sistites terus berlanjut tanpa henti. Mereka bergerak seperti banjir gelap, menenggelamkan wilayah demi wilayah di dalam Arga Sang Pencipta. Meskipun Republik Argaterra dan sekutunya – Kardionit yang defensif, Limfonit yang bergerak independen, dan dukungan logistik Hepatari – bertempur dengan gagah berani, laju invasi Sistites terlalu cepat, dan cakupan mereka terlalu luas.

Dampak paling mengerikan dari perang total ini adalah gelombang migrasi massal yang melanda berbagai ras mikro-humanoid. Populasi yang sebelumnya stabil kini terpaksa mengungsi dari habitat mereka yang hancur atau terancam.

* Pulmolites dan Pengungsian Internal:

* Meskipun Lembah Vena masih relatif aman, pos-pos terdepan dan koloni kecil Pulmolites di kapiler dan arteri yang lebih jauh telah dilampaui. Ribuan Pulmolites terpaksa mengungsi, membanjiri Lembah Vena yang sudah padat.

* Joric dan timnya berjuang membangun tempat tinggal darurat, sementara Elara harus mengalokasikan Pati Energi secara cermat untuk menopang populasi yang membengkak ini. Ketegangan internal meningkat, dengan sumber daya yang semakin menipis.

* Ras-ras Kecil yang Terlupakan:

* Beberapa ras mikro-humanoid yang lebih kecil dan kurang terorganisir, yang hidup terpencil di jaringan ikat atau kelenjar kecil, menghadapi kepunahan total. Mereka tidak memiliki benteng pertahanan atau kemampuan untuk bermigrasi secara massal. Sistites melibas keberadaan mereka tanpa jejak, mengubah habitat mereka menjadi gurun steril. Laporan dari Jaringan Informasi Lira sesekali menangkap getaran terakhir dari komunitas-komunitas kecil ini sebelum mereka padam selamanya, sebuah pengingat yang menyakitkan akan nasib Appendicitos.

* Beberapa yang beruntung berhasil rusak parah, hanya menyisakan segelintir individu yang hidup dalam ketakutan dan sembunyi-sembunyi di sudut-sudut Argaterra yang paling terpencil, kembali ke cara hidup primitif, fokus hanya pada kelangsungan hidup individu.

* Limfonit dan Isolasi yang Dipaksakan:

* Limfonit, dengan sifatnya yang tertutup, awalnya berupaya keras melindungi wilayah mereka di kelenjar getah bening. Namun, Sistites mulai menargetkan jalur-jalur limfatik, memotong mereka dari pasokan.

* Beberapa kluster Limfonit terpaksa mengisolasi diri sepenuhnya, memutuskan kontak dengan dunia luar, untuk mempertahankan keberadaan mereka. Mereka menjadi "Pulau Imun" yang berjuang sendiri, tanpa tahu nasib Arga atau ras lain di sekitarnya. Yang lain terpaksa bermigrasi ke sumsum tulang atau organ lain untuk mencari perlindungan, menyebabkan konflik tersembunyi dengan populasi lokal.

* Kardionit dan Pertahanan yang Kaku:

* Kardionit tetap bertahan di sekitar jantung, dengan keras kepala menolak serangan Sistites. Namun, jumlah Sistites yang luar biasa dan taktik pengepungan mereka mulai mengikis pertahanan Kardionit.

* Mereka bertempur dengan keberanian, tetapi mentalitas mereka yang kaku dan fokus pada pertahanan frontal membuat mereka rentan terhadap taktik Sistites yang adaptif. Wilayah mereka di arteri utama mulai menyusut, meskipun jantung sendiri masih aman.

* Intestarii dan Adaptasi Ekstrem:

* Di usus, Intestarii menunjukkan ketahanan luar biasa. Lingkungan mereka yang keras dan sering berubah-ubah telah membentuk mereka menjadi master adaptasi. Ketika Sistites mencoba menyerang wilayah mereka, Intestarii menggunakan pengetahuan mereka tentang Mikroflora Asing dan kondisi ekstrim untuk menciptakan perangkap dan penghalang.

* Mereka tidak bermigrasi secara massal, melainkan beradaptasi dengan hidup di "bayangan" invasi, menggunakan kemampuan Fragmentasi Adaptif mereka untuk bertahan hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang menyebar luas, bergerak di bawah hidung Sistites, berfokus hanya pada mempertahankan jalur hidup mereka. Mereka tidak ikut perang, tetapi keberadaan mereka menunjukkan bentuk kelangsungan hidup lain yang sangat unik.

Neural, yang senantiasa terhubung dengan Grand Impulse Arga, merasakan gelombang penderitaan kolektif dari seluruh inang. Ia melihat kepunahan, migrasi, dan perjuangan brutal melalui getaran. "Arga... Arga merasa sakit," bisik Neural kepada Kael, "tetapi ini adalah luka yang Arga kenal. Seperti memori yang terulang."

Kael menyaksikan peta proyeksi yang menunjukkan titik-titik cahaya yang padam di seluruh Argaterra, menandakan kepunahan komunitas mikro-humanoid. Hatinya perih. Mereka memiliki kunci untuk mengalahkan Sistites, "Simpul Disfungsi", tetapi bagaimana mereka bisa mengaktifkan kunci itu ketika musuh ada di mana-mana, dan mereka harus mengorbankan begitu banyak hanya untuk bertahan?

Mencapai "kluster inti" Sistites—tempat di mana "Simpul Disfungsi" bisa diaktifkan—kini terasa seperti misi bunuh diri yang mustahil. Jaringan Sistem Sistites begitu padat, pertahanan mereka begitu berlapis. Setiap meter yang mereka menangkan harus dibayar dengan Pati Energi dan nyawa yang tak ternilai.

Perang ini bukan lagi tentang kemenangan spektakuler, melainkan tentang kelangsungan hidup. Pertanyaannya bukan lagi jika mereka akan kalah, tetapi berapa banyak yang akan mereka hilangkan, dan berapa lama mereka bisa bertahan sebelum mereka sendiri menjadi gema masa lalu di Arsip Darah. Medan perang telah menjadi arena seleksi alam yang brutal, dan hanya yang paling adaptif, atau yang paling beruntung, yang akan bertahan.

More Chapters