Cherreads

Chapter 25 - Teh Panas Es

Karena suhu ruang terpengaruh, maka aku matikan segera kompor itu. Dan menuangkan airnya perlahan pada gelas pelastik di atas meja yang bosan dirasuki air panas.

Namun, secangkir teh di atas meja menua lebih cepat dariku, uapnya hilang sebelum pertanyaan dalam benakku sempat dijawab.

"Apakah penantian selalu sepahit ini?"

Tanyanya sambil melukis lingkar luka di cangkang meja.

Sendok-sendok kecil di sebelahnya menggigil, ia merasa bersalah telah mengaduk harapanku.

Gula pun tenggelam dengan sopan, tak ingin mencampuri urusan hati manusia.

Seketika jam dinding satu-satunya yang menempel pada tembok telah gugur, terjatuh dan sudah berhenti peduli.

Ia hanya tertawa dengan pelan, melihat teh itu mengering tanpa pernah menyentuh bibir yang dijanjikan.

"Maaf, aku tidak tahu cara menghangatkan perasaan

yang dibiarkan menua dengan harapan"

-kata teh yang mulai berubah jadi dingin.

More Chapters