3 tahun telah berlalu raida sudah bertambah kuat, dia sudah mengalami beberapa penderitaan yang panjang, tapi dia juga mendapat kebahagian yang tak akan dia lupakan bahkan dia sudah mendapat cintanya raida sudah menyatakan cintanya pada lily, namun raida juga sudah tau apa arti kehilangan seorang sahabat. Satu persatu teman raida telah gugur, flixs, grey dan Komandan divisi 1 lou gu telah gugur, Sekarang raida telah di nobatkan sebagai komandan divisi 1,
beberapa bulan setelah raida di nobatkan sebagai komandan, terjadi perang yang menyebabkan lily tiada
Di sebuah planet yang terbakar dan akan hancur, di balik kobaran api raida menangis sambil memeluk tubuh lily
"Lily... Ku mohon jangan pergi" kata raida sambil menangis di wajahnya telah di basahi air mata sambil memeluk lily dengan erat
Lily tersenyum dan mengusap air mata raida dengan tangannya yang lemas dan penuh luka, setelah itu tangan nya terjatuh nafas nya terhenti, setelah itu tubuh nya menghilang menjadi butiran cahaya, raida teriak dengan keras karena kehilangan kekasih yang sangat ia cintai,
Beberapa hari telah berlalu, setelah kematian lily raida berubah total wajah nya tidak menunjukan ekspresi apa pun, hanya ada ekspresi serius dengan wajah datar. raida berdiri di depan batu yang bertuliskan beberapa korban, raida menggosok nama lily di batu itu zef berdiri di belakang nya,
"Kenapa kau tak pergi ke makam nya saja?" kata zef
"Itu hanya akan membuat ku semakin terpuruk" balas raida
Zef menghela nafas "haah... Saat upacara pemakaman lily kau tak perkata apa apa kau hanya berdiri dan tak bergerak sedikitpun, waktu itu aku juga tidak bisa berbuat apa apa jika saja aku datang lebih cepat..."kata zef
"Tidak... Ini bukan salah mu, hanya saja aku yang terlalu lemah..." kata raida sambil pergi menjauh
"Kau yakin akan kembali sekarang?" kata zef
"Ya... karena mereka mengincar bumi sekarang" balas raida
"Tapi kenapa mereka mengincar bumi?" kata zef
"Aku juga tidak tau, tapi untuk sekarang aku akan melindungi bumi dan keluarga ku... Aku tidak akan membiarkan mereka tiada, aku akan mengumpulkan pasukan di bumi" kata raida dengan ekspresi serius lalu pergi
Raida menaiki sebuah kapal luar angkasa lalu melesat dan menghilang di lautan bintang. setelah beberapa saat raida sampai di bumi raida memasukan kapal luar angkasanya kedalam cincin, lalu melesat ke pusat kota jakarta - indonesia. Raida hinggap di salah satu gedung dengan memakai jubah yang menutupi tubuh nya,
Namun raida kaget seakan tak percaya, karena melihat seorang wanita yang mirip dengan lily
"Ti... Tidak mungkin... lily" kata raida dengan ekspresi sedih di wajah nya
"Tidak... Bukan... Itu bukan dia, lily sudah tiada tidak mungkin itu lily" kata raida dengan ekspresi yang kembali datar
"Akan ku awasi wanita itu, apa kah dia layak untuk mendapat kekuatan" kata raida lalu melesat pergi dan menghilang
Setelah mengawasi gadis itu selama beberapa hari akhirnya raida tau identitas dan tempat tinggal gadis itu, nama nya adalah amel putri lestari. dia berasal dari keluarga putri lestari yang memiliki aset yang cukup besar, dan dia bersekolah di sekolah ternama sma mandhara jaya.
Pada suatu malam saat amel baru kembali dari toko swalayan ada seseorang yang di rampok, amel membantu dengan mengejar perampok itu, raida tiba tiba muncul dan membuat perampok itu pingsan lalu memberikan barang yang di rampok ke pada amel.
"Kembalikan itu pada pemilik nya..." kata raida dengan wajah datar lalu pergi
"Tunggu..." amel ingin menghentikan raida tapi raida sudah menghilang.
Suatu pagi yang carah sinar matahari tipis menembus gorden menerangi kamar, amel yang mengenakan piama bangun dari tidurnya, dia meregangkan badan nya lalu bersiap untuk pergi ke sekolah, amel perdiri di depan cermin saat setelah memakai seragam.
"Siap..." kata amel di depan cermin lalu pergi keluar dari kamar nya
Amel berlari turun dari tangga menuju dapur hanya untuk mengambil sebuah roti, "aku berangkat" kata amel yang berlari keluar rumah sambil memakan roti itu
Setelah keluar dari rumahnya amel berpapasan dengan seorang gadis yang memakai seragam yang sama dengannya, nama gadis itu adalah sarah adelia, sarah adalah teman masa kecil amel mereka selalu bersama dari kecil.
"Sarah..." teriak amel memanggil sarah
"Lagi lagi kau berlari dengan membawa roti" kata sarah
"Mau bagai mana lagi, aku selalu tak sempat untuk sarapan" balas amel dengan expresi murung
"Kalau begitu bangun lah lebih pagi" kata sarah
Amel dan sarah sampai di sekolah mereka dan masuk ke kelas, saat masuk ke kelas mereka mehampiri dua orang pria yang sedang bercanda, nama mereka adalah rey dan zeks
Rey adalah orang yang pintar tapi sifatnya suka bercanda, sedangkan zeks adalah darah campuran dari orang belanda dan indonesia dia adalah pacar sarah tapi sifatnya juga suka bercanda seperti orang bodoh.
"Hei... Kalian berdua apa yang kalian candakan?" tanya sarah
"Sst... Para gadis tak akan mengerti candaan para pria" balas zeks dengan wajah mengejek
"Kau..." sarah marah akan perkataan zeks, lalu memukul wajah zeks dengan keras "kau... Pikir aku tertarik dengan candaan kalian berdua, kau pikir aku peduli" kata sarah sambil menarik kerah zeks.
Rey menelan ludah melihat hal itu, amel pun tak peduli dia duduk di meja nya.
"Bukan kah kita harus menghentikannya" kata rey
"Biarkan saja mereka" balas amel
Saat setelah itu guru masuk kedalam kelas, sarah berhenti menghajar zeks, rey membantu zeks berdiri lalu mereka duduk di meja masing masing.
"Hari ini kita kedatangan murid baru" kata guru
"Pak murid baru itu laki laki atau perempuan?" tanya zeks
"Kalian akan tau saat melihat nya" kata guru itu
Setelah itu guru menyuruh raida masuk, semua orang bersorak untuk raida, saat raida sudah masuk.
"Perkenal kan diri mu" kata guru
"Nama ku adalah raida khoirul anwar" kata raida dengan singkat dan dengan wajah datar
"Apa hanya itu?" tanya guru
"Ya" balas raida
"Di mana rumah mu?" tanya guru
"Aku tak akan bilang..." balas raida
"Kau pindahan dari mana...?" tanya guru
"Aku juga tak akan bicara tentang itu" balas raida
Semua orang yang di kelas itu merasa heran karena sifat raida, guru pun menghela nafas karena itu.
"Baik lah... Kau duduk lah di pojok belakang sana" kata guru
Tampa perkata apa apa raida langsung duduk di kursi yang di tunjukan, setelah itu pembelajaranpun di mulai
"Kita mulai pelajaran untuk hari ini" kata guru
Beberapa saat kemudian guru keluar dari kelas, dan beberapa orang mulai mengerumuni raida, amel hanya melirik ke arah raida.
"Apa kau tertarik dengan anak baru itu?" kata sarah yang berdiri di depan meja amel
"Tidak... Bukan seperti itu..." kata amel
"Tapi kenapa kau melirik nya terus dari tadi?" tanya sarah sambil menggoda amel
"Itu karena aku seperti pernah bertemu dengannya" balas amel sambil mengingat sesuatu
"Kau bertemu dengan nya... Dimana?" kata sarah
Amel teringat waktu malam perampokan "oh... Benar waktu malam perampokan" kata amel
"Apa kau di rampok" kata sarah dengan khawatir
"Tidak, bukan aku... Malam itu ada ada orang yang kena rampok aku membantu mengejar perampok itu. namun anak baru itu muncul dan membuat perampok itu pingsan lalu pergi begitu saja" kata amel sambil menenagkan sarah
"Dasar kau ini itu berbahaya, bagai mana kalau perampok itu membawa senjata, untung saja ada anak baru itu, kau harus berterima kasih padanya" kata sarah sambil menarik amel yang duduk di mejanya
"Apa.. Tungu sebentar" kata amel
Amel dan sarah mendekat ke meja raida yang di kerumuni banyak orang, di kerumunan itu ada rey dan zeks yang sedang memperkenalkan diri namun di tarik mundur oleh sarah,
"Nama mu raida kan, ini temanku ingin berterima kasih waktu malam perampokan" kata sarah dengan menarik amel untuk mendekat
"Te... Terima kasih karena malam itu kau membantu menangkap perampok" kata amel dengan canggung
"Tak perlu berterima kasih pada ku, malam itu aku hanya kebetulan lewat saja" kata raida dengan wajah datar
"Hai... Sarah kenapa kau menarik ku?" kata zeks dengan keras
"Apa... Amel ingin berterima kasih padanya karena sudah menagkap perampok" balas sarah
"Jadi kau kena rampok amel?" kata zeks
"Bukan dia... Orang lain yang kena rampok amel hanya membantu mengkapnya, lalu raida muncul dan menangkap perampok" kata sarah
"Wah jadi kau pandai pertarung ya raida?" tanya zeks
"sedikit" kata raida dengan singkat
"Wah ternyata kau sulit di ajak bicara ya" kata zeks
"Sudah cukup zeks kau hanya akan menggangunya" kata rey
Matahari sudah mulai menghilang, sekolah selesai amel, sarah, zeks, dan rey pulang bersama
"Bukankah Raida sangat misterius" kata sarah
"Kau benar dia sangat misterius dan sulit di ajak bicara" balas rey
"Dia juga merahasiakan rumah dan darimana dia pindah kan" kata zeks
"Setiap orang itu memiliki sifat dan karakteristiknya sendiri, dan kenapa dia menyembunyikan tempat tinggal dan dari mana dia itu mungkin karena memiliki alasan tertentu" kata amel
"Seperti yang ku duga dari sahabat terbaikku kau memang sangat baik" kata sarah sambil memeluk amel
Tiba tiba saja banyak orang yang berlarian dari arah berlawanan sambil meminta tolong dan menyebut monster
"Hei ada apa?" kata rey pada salah satu orang yang lari
"Mons... Monster" kata orang itu dengan panik dan kabur lagi
Sosok dengan tinggi 1,6m tubuh agak membungkuk di tutupi oleh sisik kasar bewarna tembaga tua, kepalanya lonjong dengan dua mata bulat besar berwarna kuning menyala, punggungnya memiliki tonjolan tulang yang membantu melindungi diri dari serangan ringan, memiliki empat tangan. tiba tiba muncul
Mahluk itu menghancurkan sekitar dengan kekuatannya, anak kecil terjatuh saat lari, amel berlari membantu anak itu,
"Amel" teriak sarah sambil mengejar amel
"Hei kalian berdua" kata rey
"Rey ayo" kata zeks mengejar sarah dan amel
Rey mengikuti zeks
"Ternyata bahasa manusia sangat mudah untuk di pelajari"kata monster itu
Monster itu mendekat "manusia, katakan dimana kalian menyembunyikan kristal kehidupan dan kekuatan raja pertama" kata moster itu
Rey dan zeks melindungi sarah dan amel yang sedang menolong anak kecil
"Katakan atau kalian semua akan mati" kata monster
Namun dari belakang mereka raida tiba tida muncul, raida berjalan ke depan mereka
"Ka... Kau kenapa kau ada di bumi" kata monster itu dengan panik
"Itu karena bumi adalah kampung halaman ku bodoh" balas raida
"Kau raida kan?" kata zeks
"Kalian mundur lah bawa anak itu pergi dari sini" kata raida
"Tapi bagai mana dengan mu...?" kata rey
"Aku ini cukup kuat... Kalian pergilah dari sini"kata Raida
Mereka lari menjauh membawa anak kecil yang mereka tolong, mereka bersembunyi di balik gedung untuk menyaksikan apa yang terjadi sebenar nya
"Kau... Jangan menggangu" kata monster
"Misi ku adalah melindungi bumi, karena kau menghancurkan bumi aku akan mati di sini" kata raida
"Pasukan ku akan segera datang kau yakin bisa menghentikan nya" kata monster
Tiba tiba saja sepuah kapal luar angkasa muncul
"Hahaha lihat mereka sudah sampai sekarang" kata monster itu dengan tawa
"Mengganggu saja" kata raida lalu menebas kapal luar angkasa itu sampai hancur
"Ti... Tidak mungkin bagai mana ini bisa terjadi?" kata monster itu dengan kaget
"Sekarang giliran mu..." kata raida
"Ti... Tidak jangan jangan bunuh aku" kata monster itu lalu kabur
"Kau bikir bisa lolos dari ku" kata raida lalu melesat menebas monster itu
Moster itu mati karena tebasan raida
"Kalian keluar lah jangan sembunyi lagi" kata raida pada amel, sarah, zeks, dan rey yang sembunyi di balik reruntuhan gedung